Dilihat dari penyebab terjadinya kesulitan belajar yang didominasi aoelh faktor internal yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis, amaka ayang harus diperhatikan adalah bagaimana mengembalikan atau menormalisasikan fungsi-fungsi neurologis kembali seperti semula. Salah satu cara untuk menormalisasikan kembali fungsio tersebut adalah dengan senam otak atau Brain Gym. Beberapa daerah pada otak yang mengalami disfungsi neurologis pada daerah sulkus sentralis, sulkus lateris serta fisural longitudinal.
Sulkus sentralis atau fisura rolandi memisahkan lobus frontalis dari lobus parientalis. Disfungsi pada bagian ini akan menyebabkan sulit membedakan antara kiri dan kanan, gerakan kaku, tulisan tangannya jelek atau cenderung terbalik, sulit membaca, menulis, mengikuti sesuatu dengan mata, sulit menggerakkan mata tanpa mngikutinya dengan kepala, tangan miring kedalam ketika menulis, cenderung melihat kebawah sambil berpikir. Gerakan sennam otak yang cocok untuk gangguan ini adalah gerakan burubng hantu.
Sulkus lateralis atau fisura silvius memisahkan lobus temporalis dari lobus frontalis (pada sebelah anterior) dan dari lobus parientalis pada sebelah posterior. Disfungsi pada bagian ini akan menyebabkan siswa terlalu aktif, konsentrosi dan analitis siswa dalam rentang yang terlalu pendek, terlalu terinci, kurang fleksibel, kadang-kadang agresif, dan kurang rileks atau istirahat untuk memikirkan sesuatu lebih lugas. Gerakan senam yang cocok untuk gangguan ini adalah 8 tidur, gajah, dan sebagainya.
Fisura longiotudinalis adalah celah dalam pada bidang medial yang membagi cerebrum manjadi hemifer kanan dan kiri. . Disfungsi pada bagian ini akan menyebabkan anak bicara dan bertindak pelan, kurang fleksibel, sulit melompat, kurang berkonsentrasi, kurang terorganisasi penakut, kurang percaya diri, ragu-ragu,sulit dalam berhubungansosial dan disekolah. Bila bagian bawah yang terhambat menyebabkcn cepat hilang keseimbangan, mengabaikan perasaan atau menilainya negatif, bicara dan bertindak tetialu cepat, serta ingin mendiskusikan segala hal. Gerakan senam yang cocok untuk gangguian ini adalah burung hantu.
Namun ada beberapa hal ayang perlyu diperhatikan ketika menghadapi kasus kesulitan belajar. Kita tidak hanya berpaku pada aspek fisiknya saja tapi juga melihat aspek yang lain seperti aaspek psikis, sosio dan budaya, serta spiritual dan perilaku kebuiasaannya agar kita tidak salah dalam penanganannya.
Brain Gym adalah serangkaian latihan yang berbasis gerakan tubuh sederhana. Brain Gym merupakan latihan yanterangkai dari gerakn tubuhyang dinamis yang memungkinkan di dapatkan keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. metode yang digunakan daam melakukan brain gym adalah Edu-K (Educational kinosiology) atau pelatihan gerakan yakni melakukan gerakan yang bisa merangsang seluruh bagian otak untuk bekerja.
menurut paul E. denisson, ahli senam otak dari lembaga educational kinesiology, amerika, meski sederhana brain gym mampu meringankan kegiatan belajar dan melakukan pemusatan terhadap ketegangan dan tuntutan hidup sehari-hari.
awalnya senam otak dimanfaatkan untuk anak yang mengalami gangguan hieraktif, kerusakan otak, sulit berkonsentarasi dan depresi. namun dalam perkembangannya, setiap orang bisa memenfaatkannya untuk beragam kegunaan.
Mekanisme Kerja Brain Gym
Paul dan gail E. dennison, membagi otak ke dalam tiga fungsi yakni, dimensi lateralis (otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak depan-belakang), dimensi pemusatan (otak atas-bawah). masing-masing dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan dapat bervariasi, diantaranya :
1. dimensi lateralis
otak terdiri atas dua bagian, kiri dan kanan dimana masing-masing belahan orak mempunyai tugas tertentu. bila kerja sama antara otak kiri dan otak kanan kurang baik, siswa sulit membedakan antara kiri dan kanan, gerakan kaku, tulisan tangannya jelek atau cenderung terbalik, sulit membaca, menulis, mengikuti sesuatu dengan mata, sulit menggerakkan mata tanpa mngikutinya dengan kepala, tangan miring kedalam ketika menulis, cenderung melihat kebawah sambil berpikir, keliru dengan huruf (seperti d dan b; p dan q), serta menyebut kata sambl menulis. beberapa gerakan untuk dimensi ini adala 8 tidur, gajah dan sebagainya.
2. dimensi pemfokusan
Pemfokusan adalah kemampuan untuk menyeberang "giris tengah keterlibatan" yang memisahkan otak bagian belakang dan depan. Informasi diterima oleh otak bagian betakang (batang otak atau brainstem) yang merekam, semua pengalaman, lalu informasi diproses dan diteruskan ke otak bagian depan untuk diekspresikan sesuai tuntutan dan keinginannya.
Bila siswa takut, gugup atau mengalami stres saat belajar, secara refleks energi ditarik ke otak bagian belakung, sehingga otak bagian depan mengalami kekurangan energi. Akibatnya, jawaban yang tadinya sudah siap, tiba-tiba "terlupa" atau tidak mampu dijawab dengan sempurna. Refleks alamiah ini muncul, bila anak merasa dirinya dalam keadaan bahaya atau terancam hidupnya. Tidak ada waktu untuk berpikir, namun ia harus segera "berjuang utau melarikan diri". Karena itu, tubuh akan segera menenangkan otot-otot dan memperpendek tendon atau urat-urat di tubuh bagian belakang dari kepala sampai ke kaki. Hal ini akan berpengaruh pada sikap tubuh dan mengacaukan keseimbangan di dalam telingah dan orientasi gerak.
Bila tubuh telah terbiasa dengan refleks pelindung tendon tersebut, make sulit untuk menghilangkannya. Gerakan meregangkan otot, telah terbukti efektif dalam mengendorkan urat dan otot, sehingga energi dapat mengalir sampai di otak bagian depan yang menunjang kemampuan memahami, mengontrol gerakan dan tingkah laku yang logis, untuk melibatkan diri di dalm kegiatan sosial.
Ciri khas jika otak bagian depan dan belakang kurang bekerja sama adalah otot tengkuk dan bahu tegang, kurang bersemangat untuk belajar, serta reaksi pelan. Lalu, hambatan otak bagian belakang; menjadikan siswa terlalu aktif, konsentrosi dan analitis siswa dalam rentang yang terlalu pendek, terlalu terinci, kurang fleksibel, kadang-kadang agresif, dan kurang rileks atau istirahat untuk memikirkan sesuatu lebih lugas. Hambatan otak bagian depan, juga menjadikan anak paisif, suka melamun, bila stres bingung, hipoaktif (kurang aktif), serta kemampuan untuk memperhatikan kurang, tapi perasaan dan suasano hati terekam dengan jelas. Contoh gerakan untuk dimensi ini, adalah Burung Hantu.
3. dimensi pemusatan
Pemusatan adalah kemampuan uniuk menyeberang garis pemisah antara tubuh bagian bawah dan atas, sesuai dengan fungsi otak bagian bawah dan atas, yaitu sistem limbik. Apa yang dipelojari harus dapat dihubungkon dengar perasaan dan rnemberi arti. Bila kerja sama antar otak besar (cerebral corteks) dan sistem limbik terganggu, anak sulit merasakan emosi atau mengekspresikannya, cenderung bertingkah laku "berjuang atau melarikan diri", serta dapat mengalami ketakutan yang berlebihan. Dalam keadaan stres, tegangan listrik berkurang di otak besar, sehingga fungsinya pun terganggu.
Tubuh manusia adalah sistem listrik yang sangat kompleks. Semua kesan dan masukan melalui mata, telinga dan gerakan diubah ke dalam sinyal listrik dan diteruskan melalui serabut saraf ke otak. Sebaliknya, otak mengirim sinyal listrik lainnya, untuk memerintah cara bereaksi pada sistem penglihatan, pendengaran dan otot-otot. Dengan gerakan, untuk meningkatkan energi dan minum air, banyak energi elektromagnetis menjadi lancar, sehingga komunikasi antara otak dan badan terjamin.
Ciri khas, jika otak bagian atas dan bawah kurang bekerja sama adalah bila bagian atas terhambat. Misalnya saja, anak bicara dan bertindak pelan, kurang fleksibel, sulit melompat, kurang berkonsentrasi, kurang terorganisasi penakut, kurang percaya diri, ragu-ragu,sulit dalam berhubungansosial dan disekolah. Bila bagian bawah yang terhambat menyebabkcn cepat hilang keseimbangan, mengabaikan perasaan atau menilainya negatif, bicara dan bertindak tetialu cepat, serta ingin mendiskusikan segala hal. Contoh gerakan untuk dimensi ini, adalah Tombol Bumi, Tombol Keseimbangan, Tombol Angkasa, Pasang Telinga, Titik Positif, dan lain-lain.
Beberapa Gerakan Brain Gym :
• Sakelar Otak (jaringan lunak dibawah tulang selangka dikiri dak dikanan tulang dada) dipijat selama 20-30 detik dengan satu tangan, sementara tangan yang lainnnya memegang atau memija sebelah kanan dan kiri pusar. mengoptimalkan pengirimana pesan dari otak kiri dan otak kanan atau sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen dan menstimulasi aliran darah agar lebih lancar mengalir keotak.
• Gerakan Silang, gerakan ini mengaktifkan hubungan dua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan penyebrangan garis tengah bagian lateral tubuh. mengaktifkan gerakan mata ari kiri ke kanan, meningkatkan harmonisasi pengelihatan (binokular). gerakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pekerjaan menulis, mendengar, membaca da memahami, meningkatkan stamina, memperbaiki pernafasan, pendengaran dan pengelihata.
• Tombol Bumi, ujung salah satu tangan menyentuh bagian bawah bibir sedangkan dipinggir atas tulang kemaluan ( 15 cm di bawah pusar). disentuh selama 30 detik/ 4-6 kali tarikan nafas penuh. gerakan ini bertujuan untuk eningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horisontal sekaligus tanpa keliru seperti saat membaca kolom dalam tabel) guna mengurangio kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni dan pembukuan.
• Tombol Imbang, gerakan ini mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang). tekan tombol imbang 4-5 cm kekiri dan kekanan dari garis tengan atau lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk di atas tulang belakang sementara tangan satunya menyentuh pusar selama 30 detik. gerakan ini berguna untuk meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan indrawi, untuk keseimbangan menjernikan pikiran dan menjaga agar badan tetap rileks. dan juga bermanfaat untuk mengerti konsep yang tersirat (saat menbaca) , mengkritisi, mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan ditelinga karena perubahan ketinggian , mengoptimalkan pekerjaan menulis
• Kait Relaks, tupangkan kaki kiri di atas kaki kanan dan telinga kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol kebawah. jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan kearah pusar dan terus ke depan dada. pejamkan mata dan saat menarik nafas, lidah ditempelkan kelangit-langit mulut dan lepaskan saat menghembuskan nafas. berikutnya buka silangan kaki dan ujung ujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan sambil mengambil nafas dalam satu menit lagi. gerakan ini berguna untuk meningkatkan organisasi motorik halus dan pemikiran logis dan pemusatan emosional. dan juga berguna untuk meningkatkan pendengar aktif, berbicara lugas, menghadai tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.
Kompresi data
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar